Kamis, 06 April 2017

IT FORENSICS dan IT AUDIT

IT FORENSICS
IT Forensics merupakan Ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (Misalnya Metode sebab akibat). Tujuan IT Forensics adalah untuk mendapatkan fakta - fakta objektif dari sistem informasi, karena semakin berkembangnya teknologi komputer dapat digunakan sebagai alat bagi para pelaku kejahatan komputer. Fakta - fakta tersebut setelah di verifikasi akan menjadi bukti - bukti (Evidence) yang akan digunakan dalam proses hukum, selain itu juga memerlukan keahlian dibidang IT (Termasuk diantara Hacking dan alat bantu (Tools) baik hardware maupun software)
Untuk menganalisis barang bukti dalam bentuk elektronik atau data seperti :
  1.        NB / Komputer / Hardisk / MMC / CD / Camera Digital / Flash Disk dan SIM Card / HP
  2.        Menyajikan atau menganalisis Chart Data Komunikasi Target
  3.      . Menyajikan atau Analisis Data isi SMS Target dari HP
  4.        Menentukan lokasi / Posisi Target atau Mapping
  5.        Menyajikan data yang atau dihapus atau hilang dari barang bukti tersebut

Data atau barang bukti tersebut diatas diolah dan dianalisis menggunakan software dan alat khusus untuk dimulainya IT Forensics, hasil dari IT Forensics adalah sebuah Chart data Analisis komunikasi data Target. Berikut prosedur forensics yang umum di gunakan antara lain :
  1.        Membuat copies dari keseluruhan log data, files, dan lain - lain yang dianggap perlu pada media terpisah.
  2.        Membuat finerptint dari copies secara otomatis
  3.        Membuat fingerprint dari copies secara otomatis 
  4.        Membuat suatu hashes materlist
  5.        Dokumentasi yang baik dari segala sesuatu yang telah dikerjakan
Sedangkan menurut metode search dan seizure adalah :
  1.        Identifikasi dan penelitian permasalahan
  2.        Membuat hipotesa
  3.        Uji hipotesa secara konsep dan empiris
  4.      Evaluasi hipotesa berdasarkan hasil pengujian dan pengujian ulang jika hipotesa tersebut jauh dari apa yang diharapkan
  5.        Evaluasi hipotesa terhadap dampak yang lain jika hipotesa tersebut dapat diterima.
IT AUDIT TRAIL
Audit Trail merupakan salah satu fitur dalam suatu program yang mencacat semua kegiatan yang dilakukan tiap user dalam suatu tabel log. Secara rinci, Audit Trail secara default akan mencacat waktu, user, data yang diakses dan berbagai jenis kegiatan. Jenis kegiatan bisa berupa menambah, merubah, dan menghapus. Audit Trail apabila diurutkan berdasarkan waktu bisa membentuk suatu kronologis manipulasi data. Dasar ide membuat fitur Audit Trail adalah menyimpan histori tentang suatu data (Dibuat, Diubah, atau Dihapus) dan oleh siapa serta bisa menampilkannya secara kronologis. Dengan adanya trail ini, semua kegiatan dalam program yang bersangkutan diharapkan bisa dicatat dengan baik. Cara kerja IT Audit Trail :
  • Audit Trail Yang Disimpan Dalam Suatu Tabel
1.     Dengan menyisipkan perintah penambahan record ditiap Query Insert, Update, Delete
2.     Dengan memanfaatkan fitur trigger pada DBMS. Trigger adalah kumpulan SQL statement, yang secara otomatis menyimpan log pada event INSERT, UPDATE, ataupun DELETE pada sebuah tabel.
  •         Fasilitas Audit Trail
Fasilitas Audit Trail diaktifkan, maka setiap transaksi yang dimasukkan ke Accurate, jurnalnya akan dicacat di dalam sebuah tabel, termasuk oleh siapa, dan kapan. Apabila ada sebuah transaksi yang di edit, maka jurnal lamanya akan disimpan, begitu pula dengan jurnal barunya.
  •         Hasil Audit Trail 
Record Audit Trail disimpan dalam bentuk, yaitu :
a.         Binary File (Ukuran tidak besar dan tidak bisa dibaca begitu saja)
b.         Text File (Ukuran besar dan bisa dibaca langsung)
c.          Tabel

REAL TIME AUDIT
Real Timer Audit atau RTA adalah suatu sistem untuk mengawasi kegiatan teknis dan keuangan sehingga dapat memberikan penilaian yang transparan status saat ini dari semua kegiatan, dimana pun mereka berada. Ini mengkombinasikan prosedur sederhana dan logis untuk merencanakan dan melakukan dana untuk kegiatan dan "Siklus Proyek" pendekatan untuk memantau kegiatan yang sedang berlangsung dan penilaian termasuk cara mencegah pengeluaran yang tidak sesuai. 
Real Time Audit menyediakan teknik ideal untuk memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk dana, seperti bantuan donor, investor dan sponsor kegiatan untuk dapat "Terlihat Di Atas Bahu" dari manajer kegiatan di danai sehingga untuk memantau kemajuan. Sejauh kegiatan manajer prihatin Real Time Audit meningkatkan kinerja karena sistem ini tidak mengganggu dan donor atau investor dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan tanpa menuntut waktu manajer. Pada bagian ini dari pemodal Real Time Audit adalah metode biaya yang sangat nyaman dan rendah untuk memantau kemajuan dan menerima laporan rinci reguler tanpa menimbulkan beban administrasi yang berlebihan baik untuk staf. Mereka sendiri atau manajemen atau bagian dari aktivitas manajer.
Penghematan biaya overhead administrasi yang timbul dari penggunaan Real Time Audit yang signifikan dan meningkat seiring kemajuan teknologi dan teknik dan kualitas pelaporan dan kontrol manajemen meningkatkan menyediakan kedua manajer dan pemilik modal dengan cara untuk mencari kegiatan yang dibiayai dari sudut pandang beberapa manfaat dengan minimum atau tidak ada konsumsi waktu di bagian aktivitas manajer.

CONTOH PROSEDUR IT AUDIT
Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengunpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang dinyatakan dalam Standar Pekerjaan Lapangan ke tiga meliputi:
-          Inspeksi
Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu. Inspeksi terhadap dokumen dapat menentukan keaslian dokumen tersebut. Inspeksi terhadap kondisi fisik sesuatu (misalnya aktiva tetap) dapat diperoleh informasi mengenai eksistensi dan keadaan fisik aktiva tersebut
-          Pengamatan
Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan. Contoh pengamatan terhadap penghitungan fisik persdiaan, pembuatan atau persetujuan voucher, cara penyimpanan kas. Dengan observasi dapat diperoleh bukti visual pelaksanaan suatu kegiatan. Objek yang diamati adalah karyawan, prosedur, dan proses.
-          Permintaan Keterangan
Permintaan keterangan dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan. Sehingga bukti yang dihasilkan berupa bukti lisan dan bukti dokumenter. Contoh, permintaan keterangan mengenai: tingkat keusangan sediaan di gudang, kemungkinan keputusan perkara pengadilan yang sedang ditangani oleh penasehat hukum.
-          Konfirmasi
Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan untuk memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. Prosedur yang biasa dilakukan:
a.       Auditor miminta dari klien untuk menanyakan informasi tertentu kepada pihak luar.
b.      Klien meminta kepada pihak luar yang ditunjuk oleh auditor untuk memberikan jawaban langsung kepada auditor mengenai informasi yang ditanyakan oleh auditor tersebut.
c.       Auditor menerima jawaban langsung dari pihak tersebut.
Auditor juga menjalankan prosedur audit lain dalam pengumpulan bukti, meliputi:
-          Penelusuran (tracing)
Penelusuran merupakan penelusuran informasi sejak data direkam pertama kali dalam dokumen, dilanjutkan pelacakan pengolahan data dalam proses akuntansi. Prosedur ini terutama diterapkan terhadap bukti dokumenter. Contoh, pemeriksaan transaksi penjualan yang dimulai dengan memeriksa informasi dalam surat order dari customer, diusut kemudian dengan informasi yang berkaitan dalam surat order penjualan, laporan pengiriman barang, faktur penjualan, jurnal penjualan, dan akun piutang usaha dalam buku pembantu piutang usaha. Penelusuran ini bertujuan untuk menentukan ketelitian dan kelengkapan catatan akuntansi.
-          Pemeriksaan (vouching)
Merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan inspeksi terhadap dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya, pembandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan, prosedur ini berlawanan arah dengan penelusuran. Penelusuran bertolak dari dokumen kemudian mengusut pencatatannya ke dalam catatan akuntansi, sedangkan dalam vouching bertolak dari catatan akuntansi, kembali memeriksa dokumen yang mendukung informasi. Prosedur ini bertujuan untuk memperoleh bukti audit mengenai kebenaran perlakukan akuntansi terhadap transaksi yang terjadi
-          Penghitungan (counting)
Prosedur ini meliputi penghitungan fisik terhadap sumber daya berwujud dan pertanggungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak. Penghitungan fisik digunakan untuk mengevaluasi bukti fisik kuantitas yang ada di tangan, sedangkan pertanggungjawaban formulir bernomor urut tercetak digunakan untuk mengevaluasi bukti dokumenter yang mendukung kelengkapan catatan akuntansi.
-          Scanning
Merupakan review secara cepat terhadap dokumen, catatan dan laporan untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidika lebih mendalam.
-          Pelaksanaan ulang (reperforming)
Merupakan pengulangan aktivitas yang dilaksanakan klien. Umumnya diterapkan pada penghitungan dan rekonsiliasi yang dilakukan klien. Contoh, penghitunga ulang jumlah total dalam jurnal, penghitungan ulang biaya depresiasi, biaya bunga terutang, perkalian antara kuantitas dan harga satuan dalam inventory summary sheet, penghitungan ulang penjumlahan dalam rekonsiliasi bank.
-          Teknik audit berbantuan komputer (computer-assisted audit techniques)
Dilakukan bila catatan akuntansi klien diselenggaran dalam media elektronik. Contoh, auditor menggunakan suatu computer audit software tertentu dalam melakukan penghitungan jumlah saldo piutang menurut buku pembantu piutang usaha, pemilihan nama debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi, penghitungan berbagai rasio dalam posedur analitik, pebandingan unsur data yang ada dalam berbagai file.
Prosedur IT :
-          Pengungkapan Bukti Digital
-          Mengiddentifikasi Bukti Digital
-          Penyimpanan Bukti Digital
-          Analisa Bukti Digital
-          Presentasi Bukti Digital
Contoh :
-          Internal IT Deparment Outputnya Solusi teknologi meningkat, menyeluruh & mendalam dan Fokus kepada global, menuju ke standard2 yang diakui.
-          External IT Consultant Outputnya Rekrutmen staff, teknologi baru dan kompleksitasnya Outsourcing yang tepat dan Benchmark / Best-Practices

CONTOH TOOLS YANG DIGUNAKAN PADA IT FORENSICS DAN IT AUDIT
Berikut contoh Software tools IT Forensics, yaitu :
1.       Viewers (QVP http://www.avantstar.com dan http://www.thumbsplus.de)
2.       Erase/Unerase tools: Diskscrub/Norton utilities)
3.       Hash utility (MD5, SHA1)
4.       Text search utilities (search di http://www.dtsearch.com/)
5.       Drive imaging utilities (Ghost, Snapback, Safeback,…)
6.       Forensic toolkits. Unix/Linux: TCT The Coroners Toolkit/ForensiX dan Windows: Forensic Toolkit
7.       Disk editors (Winhex,…)
8.       Forensic acquisition tools (DriveSpy, EnCase, Safeback, SnapCopy,…)
9.       Write-blocking tools (FastBloc http://www.guidancesoftware.com) untuk memproteksi bukti-bukti.

Berikut contoh Software tools tools IT Audit, yaitu :
1.       COBIT® (Control Objectives for Information and related Technology)
2.       COSO (Committee of Sponsoring Organisations of the Treadway Commission) Internal Control—Integrated Framework
3.       ISO/IEC 17799:2005 Code of Practice for Information Security Management
4.       FIPS PUB 200
5.       ISO/IEC TR 13335
6.       ISO/IEC 15408:2005/Common Criteria/ITSEC
7.       PRINCE2
8.       PMBOK
9.       TickIT
10.   CMMI
11.   TOGAF 8.1
12.   IT Baseline Protection Manual
13.   NIST 800-14


DAFTAR PUSTAKA
http://nillafauzy.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-it-audit-trail-real-time.html
https://swordmedal.wordpress.com/2015/04/15/contoh-prosedur-dan-lembar-kerja-it-audit-tools-yang-digunakan-untuk-it-audit-dan-forensik/